Banyak yang mungkin masih kurang paham dengan "anugerah" yang bernama butawarna parsial ini. Sering teman-teman bertanya, "Kalau gitu berarti dunia serasa hitam putih dong?" Yang biasanya langsung dilanjutkan dengan "mengetes" saya, biasanya sih dengan menanyakan berbagai warna yang ada di sekeliling kami. Hahahahahaha.
Buta warna parsial tidak separah itu. Kami, para penderita butawarna partial, masih bisa membedakan warna-warna yang ada, rumput masih berwarna hijau dan langit pun masih berwarna biru. Pada saat saya kecil saya sama sekali tidak menyadari kalau saya ini butawarna. Karena dulu saya masih bisa merakit peralatan elektronik saat praktikum di SMP, menghitung hambatan di gelang resistor dan juga tidak pernah bertengkar dengan kawan-kawan yang lain soal warna.
Penyakit ini (kalau tidak salah, karena saya orang teknik bukan kedokteran, hahahahaha) disebut juga RGD (Red Green Deficiencies). Jadi dari namanya saja kita bisa menebak kalau penyakit ini lebih erat dengan warna merah dan hijau. Contohnya kalau ada warna dengan latar belakang majoritas warna hijau maka warna merah akan kalah atau sebaliknya.
Tetapi ketika warna ini berdiri sendiri tentu akan lain ceritanya. Karena itu, cacat bawaan ini cuma bisa ditest dengan cara yang saya sebutkan diatas. Biasanya sih menggunakan ICBT (Ishihara Color Blind Test). Saat ditest dengan ICBT, beberapa angka dalam lembar soal test tidak akan kelihatan untuk kami, atau terkadang dari dua digit angka cuma keliatan satu digit saja. (sumber : mochsblog.blogspot.com)