Kamis, 23 Februari 2012

[medicastore.com] Newsletter Kesehatan 20-02-2012 : Bila si Kecil Harus Memakai Kacamata

  nl-april
     
 

 bu, Aku mohon sharingnya, terutama bagi ibu yang punya anak mata cylinder atau ibu sendiri yang matanya cylinder. Anakku 4,3 tahun tadi siang diperiksa dr. Lumongga, dari hasil pemeriksaan ternyata anakku cylinder 1,25 (-0.75) dan 1,75. Cukup tinggi dan dokter menyarankan untuk segera pakai kacamata, cuma aku tuh berat sekali mau membelikannya, kebayang anakku yang pecicilan harus pakai kacamata. Menurut ibu semua bagaimana ya? apakah kacamata tersebut harus segera dipakai? atau bisa ditunda? Kalau ditunda ada efek sampingnya tidak ya? Terus apa usaha agar cylindernya tidak bertambah? Terima kasih ya [Yn] (sumber : www.dunia-ibu.org)


 

Kenapa orang ada yang memakai kaca mata tapi ada juga yang tidak ?. Hal ini karena mata pada setiap orang dapat berbeda, bukan hanya warnanya, tetapi juga bagaimana cara mata tersebut bekerja & seberapa baik penglihatannya. Terkadang tidak semua bagian mata dapat bekerja dengan baik, bila demikian maka penggunaan kacamata atau lensa kontak dapat membantu sebagian orang untuk dapat melihat dengan lebih jelas.

Meskipun kacamata identik dengan orang dewasa atau bahkan lanjut usia, tapi ada juga yang sejak masih kanak-kanak sudah harus mengenakannya. Untuk itu, kali ini medicastore mencoba membuat artikel mengenai pemakaian kacamata pada anak-anak yang berjudul :

Bila si Kecil Harus Memakai Kacamata

Pemeriksaan Mata

Bila mempunyai masalah dengan penglihatan, maka perlu dilakukan pemeriksaan mata. Kemudian bila dirasakan perlu untuk memakai kacamata, maka kita dapat menemui dokter mata atau ahli mata untuk kemudian menebus resep kacamata tersebut di optik.

Saat melakukan pemeriksaan mata, biasanya kita akan diminta untuk membaca tulisan di bagan. Bagan ini berisi huruf-huruf dengan ukuran yang berbeda. Kemudian kita juga diminta untuk membaca tulisan yang berjarak dekat, seperti membaca di buku. Pengujian ini untuk mengukur kemampuan penglihatan kita baik dalam jarak dekat maupun jauh.

Jika ternyata kita memerlukan kacamata atau lensa kontak, maka ada alat khusus yang memungkinkan kita untuk mencoba berbagai jenis lensa hingga kita menemukan lensa yang dapat membuat penglihatan menjadi lebih jelas.

Sumber gambar :

  1. www.thecotlerpractice.com
 
 

 

  member full akses  
  kuis periode februari 2011  
 
 
Asma pada Anak-anak
Bila Anak Demam
Diabetes pada Anak
 
 
Mata & Penglihatan
Gangguan Saraf Optik
Cedera Mata
 
 
Ingin ngobrolin tentang masalah kesehatan, yuk gabung disini : http://www.medicastore.com/forum
 

 

 
Copyright © 2012 Medicastore.com  

Minggu, 12 Februari 2012

[medicastore.com] Newsletter Kesehatan 10-02-2012 : Mencegah 7 Ancaman Utama Kesehatan Pria

  nl-april
     
 

 Saya ingin berbagi pengalaman saya kena Stroke Ringan. Selama bulan Ramadhan yg lalu saya tdk olah raga sama sekali dg pertimbangan agar puasa saya bisa tamat, krn saya diabetes & hypertensi sejak Th 2000, biasanya olah raga jalan kaki min 1 jam paling tdk 2 hari sekali.

Lebaran Hari Pertama 1 Syawal, tgl. 30 September 2011. Setelah silaturahmi dg kel. besar dari pihak isteri di pagi hari & dg kel. besar dari pihak saya di siang hari, sore harinya saya bezuk kakak ipar yg dirawat di RS Hasan Sadikin, waktu saya sedang berjalan di koridor rumah sakit, tiba2 kaki dan tangan kiri saya lemes sampai hampir jatuh, lalu saya duduk sambil menggerak2-an kaki dan tangan sebisanya, tidak lama pulih kembali, lalu saya meneruskan perjalanan dan pulang setir mobil sendiri. sampai di rumah saya periksa tekanan darah, ternyata tekanan darah saya 150/90 (agak pernah juga tekanan darah seperti itu, jadi tidak aneh).

Senin, 5 Oktober siang saya periksa ke UGD RS Cahya Kawaluyan (RS terdekat di Kota Baru Parahiyangan) hasil pemeriksaan dokter UGD, saya kena Stroke Ringan terlihat dari raut muka dan waktu lidah dijulurkan bengkok ke sebelah kiri, hasil pemeriksaan saat itu; Tekanan Darah 140/90 (normal 120/80), Kolesterol Total 170 (normal <200), Gula Darah Sewaktu 175 (normal <165), pdhal saya tidak merasa pusing dan sakit kepala, hanya terasa pegel2 sedikit, selanjutnya saya dirujuk ke dokter akhli syaraf.

Senin, 5 Oktober malam saya periksa kpd dokter ahli syaraf di Bandung, saat itu saya sdh tdk mampu lagi setir mobil sendiri. Hasil pemeriksaan dokter ahli syaraf, benar bahwa saya kena Stroke Ringan, terbukti dari raut muka, lidah menjulur ke kiri, kekuatan kaki dan tangan kiri dg kanan jauh berbeda, kaki dan tangan kiri jauh lebih lemah dibanding sebelah kanan. Disebut Stroke Ringan krn tidak sampai mengalami kelumpuhan, selanjutnya diberi obat Stroke.

Dari hasil pemeriksaan CT-scan dan Lab. Darah diketahui terjadi penyumbatan pada Otak Besar Kanan akibat dari Hypertensi yg lama (11 tahun), yaitu darah mengental dan akhirnya menyumbat di otak. Yg mengherankan lagi dari hasil CTscan terdeteksi, bahwa saya kena Stroke Ringan yg kedua kali, krn terlihat bekas Stroke Ringan yg pertama beberapa tahun yg lalu, padahal saya tdk merasakannya.(Sumber : groups.yahoo.com)


 

Stroke merupakan salah satu penyakit yang mengancam kesehatan pria, tetapi sebenarnya dapat dihindari bila melakukan tindakan pencegahan dengan tepat. Selain stroke, terdapat 6 ancaman kesehatan lain yang pasling sering terjadi pada pria, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada artikel terbaru dari medicastore yang berjudul :

Mencegah 7 Ancaman Utama Kesehatan Pria

Ada beberapa faktor resiko stroke yang memang tidak dapat dikendalikan, seperti riwayat keluarga, usia & ras. Tetapi kita bisa mengontrol faktor lain yang dapat berkontribusi terhadap terjadinya stroke, seperti :

- Menjaga kondisi kronis yang dimiliki. Bila mempunyai kadar kolesterol atau tekanan darah yang tinggi, ikuti petunjuk dokter untuk mengatasi kondisi tersebut. Bila mempunyai diabetes, jaga supaya kadar gula dalam darah tetap terkontrol.

- Jangan merokok. Jika masih merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter supaya dapat membantu berhenti merokok.

- Jaga gaya hidup tetap sehat. Makan makanan yang sehat, terutama batasi mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan lemak jenuh & kolesterol. Lakukan aktifitas fisik setiap hari & jika mengalami kelebihan berat badan, hilangkan kelebihan tersebut.

- Batasi konsumsi alkohol. Jika masih mengkonsumsi alkohol, maka batasi jumlahnya

 
 

 

  member full akses  
  kuis periode februari 2011  
 
 
Bagaimana Pola Makan pada Penyandang DM ?
Pemeriksaan Kesehatan pada Pria
Yang Perlu Diketahui Mengenai Serangan Jantung
 
 
Kanker Prostat
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Stroke Iskemik
 
 
Ingin ngobrolin tentang masalah kesehatan, yuk gabung disini : http://www.medicastore.com/forum
 

 

 
Copyright © 2012 Medicastore.com  

Minggu, 05 Februari 2012

[medicastore.com] Newsletter Kesehatan 30-01-2012 : Tips Hidup Sehat pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik ( PPOK )

  nl-april
     
 

   Jika batuk berdahak tak kunjung sembuh lebih dari sebulan, napas sesak atau tak kuat naik lantai padahal baru satu lantai, Anda patut curiga terkena Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). PPOK adalah penyakit yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara di saluran nafas dan bersifat progresif.
Penyebabnya adalah inflamasi paru akibat paparan gas berbahaya, rokok, asap polusi atau pembakaran. Gejalanya yaitu sesak nafas, batuk kronik, aktivitas memburuk, dan kondisi paru-paru yang abnormal (menggembung). Menurut WHO, PPOK menduduki urutan ke-5 penyebab kematian.
"Penyakit ini dapat dicegah dan diobati, tapi tidak bisa disembuhkan. Dokter hanya bisa menolong, bukan menyembuhkan," ujar Prof dr Hadiarto Mangunnegoro, SpP(K), FCCP, dalam acara seminar 'Jangan Sepelekan PPOK' di Rumah Sakit Asri, Jakarta, Sabtu (21/11/2009).
Menurut Prof Hadiarto, pemicu utama PPOK adalah rokok. "Jadi kalau nggak mau kena penyakit ini, kebiasaan pertama yang harus dihilangkan adalah rokok, kedua rokok, ketiga juga rokok," ujar Hadiarto.
PPOK akan semakin parah kalau faktor-faktor penyebabnya tadi berada di ruang tertutup, seperti dalam ruangan. "Makanya itu kenapa orang-orang sekarang yang kena PPOK jauh lebih tinggi jumlahnya dibanding zaman dulu, itu karena orang sekarang lebih banyak tinggal di apartemen, selain karena polusi yang tinggi, terutam di Jakarta" ujarnya. (sumber : profhadiarto.com).


 

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau yang dikenal juga dengan Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) penyebab utamanya diakibatkan oleh rokok, selain itu dapat juga karena polusi debu & asap dari pembakaran ataupun kendaraan bermotor. Supaya penderita penyakit PPOK tersebut dapat tetap hidup dengan berkualitas, maka ada tips-tips yang dapat dilakukan. Untuk itu dapat dilihat pada artikel terbaru dari medicastore yang berjudul :

Tips Hidup Sehat pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik ( PPOK )

Berikut adalah sebagian tips hidup sehat untuk penderita PPOK  :

  1. Berhenti Merokok

Paparan polusi udara terus menerus memang faktor utama yang menyebabkan PPOK, tetapi merokok sama juga dengan paparan polusi. Ketika paru paru itu sendiri sudah mengalami kerusakan sebaiknya kita menghindarkan hal – hal yang dapat membuatsemakin parah seperti merokok.

 

  1. Konsumsi obat – obatan secara teratur

Obat – obatan untuk PPOK memang tidak dapat menimbulkan efek secara spontan, namun yang terutama adalah ketaatan untuk terus mengkonsumsinya. Mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu ataupun bahkan berbulan bulan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan . Saat ini obat – obatan untuk PPOK sangat mudah digunakan karena dikemas dalam bentuk inhaler.

 

  1. Perhatikan Berat Badan

Pada penderita PPOK maka sangat terbatas sekali energinya, sehingga dengan penambahan berat badan yang berlebihan akan meningkatkan beban kerja tubuh dan mempersulit pernapasan.

 
 

 

  member full akses  
   
 
 
Lindungi Remaja dari Bahaya Rokok
Saatnya Lepas dari Jeratan Rokok
Laki-laki, Polusi Udara & Kanker
 
 
Penyakit Paru Ostruktif Menahun
Penyakit Paru Akibat Pekerjaan
 
 
Ingin ngobrolin tentang masalah kesehatan, yuk gabung disini : http://www.medicastore.com/forum
 

 

 
Copyright © 2012 Medicastore.com