Sekitar 2 minggu lalu, bayi saya yang berusia 2 bulan, tertular flu dari ayahnya. Ceritanya, ayahnya ketularan flu dari teman-temannya di kantor. Sama seperti ayahnya yang batuk pilek, bayi saya juga batuk pilek. Tapi alhamdulillah, bayi saya tidak mengalami demam. Sementara ayahnya sempat demam tinggi.
Sebenarnya, saya sudah menjauhkan betul-betul bayi saya dari ayahnya. Toh, ayahnya juga tidak tidur sekamar maupun seranjang dengan saya dan bayi saya. Tapi, yang namanya cuma hidup bertiga dengan bayi, dan jauh dari orang tua maupun keluarga, saya tidak memiliki partner yang bisa dijadikan teman berganti tugas. Saat saya lelah mengurus bayi yang saat itu sedang sering rewel, mau tak mau, saya melibatkan suami saya untuk bergantian menggendong maupun menenangkan bayi kami. Meskipun suami saya sudah selalu memakai masker saat dekat dengan bayi kami, toh ternyata virus itu menular juga.
Kami menyadari kalau bayi kami tertular flu saat tahu nafasnya berbunyi ngik-ngik ketika tidur pada malam hari. Selain itu, pada malam itu, tidurnya tidak tenang. Tangannya bergerak terus mencakar-cakar muka dan hidungnya. Keesokan paginya, dari dalam hidungnya (atau tenggorokannya?) muncul suara nggruk-nggruk saat dia bernafas. Kami menebaknya, itu adalah dahak. (sumber : mastrisradyamas.blogspot.com)
Bila anak mengalami flu & batuk, maka para ibu sering mengandalkan obat batuk & obat flu yang dijual bebas untuk mengatasinya. Tapi apakah hal tersebut merupakan tindakan yang tepat ? ternyata tidak, karena ternyata obat batuk & obat flu tidak direkomendasikan untuk anak-anak dibawah usia 2 tahun & bahkan masih dipertimbangkan pemberiannya untuk anak yang lebih tua lagi. Untuk mengetahui lebih lanjut, bisa dilihat pada artikel terbaru dari medicastore.com yang berjudul :
Pemberian Obat Flu Pada Anak, Apa Resikonya ?
Obat batuk & flu yang dijual bebas tidak mengatasi penyebab flu pada anak secara efektif, ataupun menyembuhkan & menghilangkannya. Obat flu tersebut hanya meredakan gejala flu yang dialami oleh anak saja. Obat-obatan tersebut juga mempunyai efek samping potensial yang serius, termasuk diantaranya detak jantung yang cepat & kejang. Badan pengawasan obat & makanan Amerika Serikat (FDA) tidak menyarankan penggunaan obat batuk & flu pada anak-anak dibawah usia 2 tahun.
Apakah ada obat yang dapat membantu mengatasi flu ?
Obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti misalnya acetaminophen / paracetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi demam & meredakan rasa nyeri, baik akibat sakit di tenggorokan ataupun sakit kepala /pusing. Tetapi yang perlu diketahui, demam yang tidak terlalu tinggi sebenarnya berperan untuk membantu memerangi infeksi & tidak perlu diberikan obat.
Bila memberikan obat pereda nyeri pada anak, ikuti instruksi yang tertera pada kemasan. Kemudian, jangan berikan ibuprofen pada anak dibawah usia 6 bulan & jangan berikan aspirin pada anak dibawah usia 18 tahun. Hal ini karena aspirin dikaitkan dengan kejadian sindroma Reye, yaitu suatu sindroma yang jarang terjadi tetapi mengakibat timbulnya masalah kesehatan yang fatal. Bila ingin menggunakan obat herbal atau terapi alternatif untuk mengatasi flu, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter anak yang menangani.
Untuk berhenti menerima newsletter ini, maka anda harus Log in dahulu di website medicastore (kanan atas), caranya :
- Isi alamat email & password yang digunakan
- Klik Log in
- klik Update Data
- Pada Layanan: hilangkan tanda centrang dari newsletter
- Klik submit
Ingin ngobrolin tentang masalah kesehatan, yuk gabung disini :
» http://www.medicastore.com
--
Anda menerima email ini karena terdaftar sebagai member medicastore atau bergabung dalam group ini.
Untuk unsubscribe dari group ini atau tidak mau menerima email dari medicastore di luar proses transaksi di apotik medicastore, kirim email ke
medicastore+unsubscribe@googlegroups.com
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "Medicastore" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke medicastore+berhenti berlangganan@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.