Konstipasi (sembelit) dapat terjadi akibat penyerapan air terlalu banyak oleh usus dan perlambatan pergerakan otot usus besar. Selain itu ada juga beberapa faktor lain yang juga memperbesar kemungkinan mengalami sembelit, seperti pola makan yg kurang baik & aktifitas fisik yang kurang.
Bagaimana cara mengatasi sembelit yang tepat ?
Pada dasarnya sembelit bisa diatasi melalui dua jenis terapi, yaitu dengan terapi non-farmakologis dan farmakologis.
- Terapi non-farmakologis atau tanpa obat untuk mengatasi sembelit dilakukan dengan cara meningkatkan konsumsi serat dan minum air yang cukup, meningkatkan aktivitas fisik, mengatur kebiasaan BAB, menghindari mengejan saat BAB dan menghindari konsumsi obat-obatan dengan efek samping konstipasi.
Sumber : buzzle.com
Sumber makanan yang kaya akan serat antara lain : sayuran, buah, dan gandum. Serat dapat menambah volume feses, mengurangi penyerapan air oleh usus dari feses, dan membantu mempercepat feses melewati usus sehingga defekasi/BAB meningkat.
- Terapi farmakologis untuk mengatasi sembelit perlu dilakukan jika terapi non-farmakologis belum juga mengatasi masalah sembelit. Terapi farmakologis berarti menggunakan obat pencahar. Pada umumnya obat pencahar memiliki dua fungsi, melunakkan feses (meningkatkan volume) dan meningkatkan gerak usus. Contoh obat pencahar kimia yang sering digunakan adalah jenis bisacodyl, namun perlu hati-hati penggunaan obat ini sebab menurut studi lebih dari 50% penderita sembelit mengalami diare setelah konsumsi obat ini. Pengobatan sembelit dari bahan alami menjadi pilihan paling tepat saat ini karena aman dan mempunyai efek samping yang minimal.
Sumber : indiamart.com
Villius, petik manfaat herbalnya, rasakan leganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar